Senin, 01 September 2008

Puisi - Warna Kematian


~~~Perjalanan Jiwa~~~

Kegelapan merasuk lalu mendaging
Aliran darah turut merajut kengerian dalam kesendirian
Kusadari jiwaku kian melayang
Terbang mengikuti jalur angin kehidupan
Menembus atmosfer Bumi yang menganga menantikan sebuah harapan

"Bandung, 08 Mei 2008"

----------------------

~~~Jawaban atas Kematian~~~

Ketika itu langit runtuh
Menjadi butiran salju bercahaya
Menjadi titik-titik nafsu dan bencana
Lalu manusia berdoa, merelakan semua
Namun, tetap saja keimanan menjadi jawabannya

"Bandung, 09 Mei 2008"



----------------------

~~~Rindu Mati~~~

Dahulu, maut selalu mengusikku
Menggelitik dengan segala ketakutan yang kian meradang
Mengoyak kulit, membusukkan jantung, lalu melapukkan tulang
Tapi mengapa semua itu malah membuatku senang?
Sekarang...
Aku rindu akan kematian yang tak lagi datang

"Bandung, 10 Mei 2008"

----------------------

~~~Buku Kehidupan~~~

Di buku ini akan kutoreh sebuah kisah
Bercerita tentang elegi manusia
Kombinasi antara cinta, emosi, pengabdian, kesedihan, hingga penantian
Semoga menjadi fakta...
Kuharapkan nyata...

"Bandung, 11 Mei 2008"

-----------------------

~~~Warna Kematian~~~

Pancaran warnanya membias lalu meleleh
Mengubah riuh menjadi senyap,
Melumat senyum juga membekukan hati
Membuat ketenangan di tengah jeritan

Seketika bedil mengacung
Ketegangan memuncak, membentuk awan ilusi
Menumpahkan warna kematian yang merasuk ke pori-pori
Menyebar bagai bisa yang melumpuhkan organ
Menyisakan keheningan di antara puing-puing bangunan.

"Bandung, 12 Mei 2008"

note: "Kehidupan adalah jalan panjang menuju Kematian"

by Afandi Muhammad

Tidak ada komentar: