Rabu, 02 November 2011

Hanya Kau dan Aku

Bagiku, cinta itu adalah saat kau tersenyum bersamaku, tertawa bahagia.
Menurutku, cinta itu adalah saat engkau menggenggam tanganku, menyandarkan kepalamu di bahuku, dan kita berkhayal tentang masa depan yang akan kita jalani nanti. Tentang keluarga kecil kita. Tentang angin dan laut. Tentang harimu dan hariku. Tentang kita yang terus bersama.

Sedih itu air matamu.
Duka itu luka di hatimu.
Dan setiap kali menyakitimu, terasa retakan di hatiku ikut melebar--melemahkanku.
Gelisah itu membayangi hari-hariku sampai aku mendapat maafmu. Sampai aku melihat senyumanmu kembali.
Ceria pun tak terlihat di wajahku. Hanya kehampaan dan kesendirian dalam benakku yang buta.

Aku tahu cinta takkan hadir tanpa kepedihan dan duka.
Aku pun sadar bahwa aku bukanlah pria terbaik yang diciptakan Tuhan dari mesin penciptaannya.
Tapi jujur, cinta yang sedemikian kuat sedari dulu telah membakar dadaku, mengukir namamu dengan alfabet setia.
Tak ada dia, tanpa mereka, hanya kamu--satu-satunya.