Senin, 01 September 2008

NightMareS The Novel (Sinopsis)


Penulis : Alexander Bonaparte Cruz
Judul : Nightmares
Penerbit : Masmedia Buana Pustaka
Halaman : 322



Pembunuhan berantai sekaligus misterius menebar bagai teror. Melibatkan nyawa-nyawa pria berumur sebagai korban. Semua pembunuhan identik. Pertama-tama, korban ditusuk tepat di organ vital lalu setelah benar-benar tewas, tubuh mereka disayat-sayat mengenaskan. Mengerikan hingga menjijikan. Pembunuhan dilakukan dengan cermat, cepat, rapih, dan terencana.

***

Hidup tanpa kedua orang tua di usianya yang kini menginjak 25 tahun, tak membuat James Baldwin patah arang, merana lalu menyesali hidupnya. Semuanya dikerjakan sendiri, sesuai dengan rutinitas hariannya yang sudah terorganisir dengan baik. Sesuai jadwal harian. Hingga pada suatu ketika, berbagai mimpi buruk datang bertubi-tubi bak hujaman anak panah yang kian menghantui tidurnya. Membayangi tiap hari-harinya dalam kengerian yang tidak biasa. Membuat hidupnya dikecam dan dilumat rasa ketakutan.

Penderitaannya belum habis sampai di situ. Secara mengejutkan, semua mimpi buruk itu tiba-tiba menjadi kenyataan pada keesokan harinya. Satu persatu orang-orang yang pernah ada dalam mimpinya mati mengenaskan dengan luka tusuk dan sayatan di sekujur tubuh. Benar-benar hampir mirip pembunuhan mutilasi. Seperti legenda pembunuh Jack The Ripper yang menghantui kota Whitechapel, London pada tahun 1888.

***

Inspektur Alexander Ross dan Samuel Bloomberg sebagai asisten, mencoba menyelidiki semua kasus pembunuhan tersebut. Dalam penyelidikan, diketahui bahwa semua pembunuhan yang terjadi saat itu, sama dengan yang terjadi puluhan tahun yang lalu di Watercrock. Perbedaannya adalah misteri pembunuhan massal itu dulu melibatkan para gadis belia, sedangkan kali ini pria-pria berusia lanjut-lah yang kemudian menjadi korban. Muncul dugaan, pengikut aliran sesat pemuja setan merupakan dalang dari semua pembunuhan ini.

Belum setengah penyelidikan berjalan, Inspektur Alexander Ross tiba-tiba turut menjadi korban pembunuhan. Ia ditemukan tewas di rumahnya sendiri. Samuel Bloomberg yang hampir putus asa, kini harus bekerja sendiri bersama secuil bukti-bukti yang ada.

by Afandi Muhammad

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kapan di jadiin Film?