Kamis, 25 Desember 2008

Wanita Istimewa (Puisi)

Lampu kamarku mati tiba-tiba
Kepanikan lalu muncul dan meracuni raga
Menggelontorkan keberanian,
Membekapku dengan ketakutan

Tapi, wajahmu kian terbayang
Bersinar laksana sang fajar,
Membara dan menciptakan keajaiban


Kau tahu,
Aku ini bodoh
Aku ini pria yang gagal
Menyedihkan sebagai manusia yang terbuang

Tapi, kau akan selalu ada di sisiku
Memberi sejuta harapan untuk membangkitkanku
Mendekapku dengan pelukan manjamu
Merayapkan semangat dalam sel-sel kalbuku

Kau teristimewa
Kau yang berharga
Kau satu dalam jiwa
Penyembuh luka untuk menghabiskan setiap masa

~by: Afandi M.
Bandung : 25-Desember-2008
*Saat diriku benar-benar mengharapkan dirinya

Tidak ada komentar: