Pertama,
Kilat dan guntur berkolaborasi
Tak ada guna bersembunyi di balik selimut
Kabut merobek turun, memenuhi kaki bukit
Satu tetesan, dua ketukan, tiga rintikan, seterusnya…
“Tik… tik… tik…”
Jatuhnya tak tertahankan,
Meteor cair mengambil alih kekuasaan
Menambah ketakutan dan kemuraman
Tak ada yang berani menentang kebuasan
Akhirnya,
Langit meranum, kembali tersenyum
Jalinan tujuh warna membentang, menoreh angkasa
Waktunya melanjutkan hidup penuh dosa
1 komentar:
wah..kata"nya puitis banget ^^
nice, altavis ^^
Posting Komentar