Kamis, 17 Maret 2011

Mencarimu

Aku tak tahu apa yang buatmu selalu gusar
Aku juga tak tahu apa yang membuatmu terus menangis
Hingga suatu saat kau pergi
Di saat semuanya terasa tak indah lagi

Apakah itu karena keberadaanku?
Masalahkah dengan cintaku?
Apakah penyebabnya kebejatan sikapku?
Ataukah, orang-orang yang memaksamu menerima hatimu?



Oh sayang, apa yang sebenarnya ada di benakmu?
Aku tak lagi mendapatkan jejakmu di langit dan bumi
Aku tak bisa lagi membaui aroma tubuhmu di tujuh lapisan udara
Sungguh, aku takut sekali keberadaanmu menghilang
Sungguh, aku takkan pernah siap wujudmu melenyap dari dunia ini

Apakah ini yang kau maksud 'pergi dariku' waktu itu?
Apakah menurutmu, ini sepadan bagiku?
Tapi, aku tetap akan mencari dirimu
Meski ke ujung semesta, akan kugapai demi senyumanmu

Apa kau tahu,
Yang ada di kepalaku ini hanya cintamu
Yang tertulis di jantung dan hidupku hanyalah takdirmu,
Yang mengaliri aliran darahku adalah kebahagiaanmu,

Aku tak bisa hidup tanpa keberadaanmu
kau selimut bagi hidupku yang selalu berubah
kau itu denyut jantungku yang tetap ada di dermaga nasib
Kaulah yang menentukan arah di jalan berliku takdirku
Kaulah mata, telinga, dan seluruh indra yang ada di tubuhku

Demi menemukanmu, aku rela menerabas neraka
Aku rela pula dimurka Tuhan hanya untuk melihatmu sekali lagi
Tak peduli kematian ini sudah menyentuh ujung jariku
Tak peduli penyakit ini mengambil tiap helaan napasku
Akan kutemukan dirimu kembali.

Hingga nanti kutemukan kau lagi
Hadiah ini akan kuberikan padamu,
Sebuah kotak rindu yang telah kuisi dengan harapanku untukmu
Beragam harapan penuh warna dengan kenangan yang selalu membuatmu tertawa
Dan setelah semua itu usai, aku bisa mati dengan tenang di dekapanmu
Aku akan pergi dengan air mata bahagia berlinang di pelupuk mataku
Aku akan menjadi angin yang selalu ada di dekatmu

Tidak ada komentar: