Sabtu, 06 Agustus 2011

Perawan

"Siapa kamu?" kataku.

"Aku perempuan suci."

"Suci? Aku rasa, sepertinya kau sudah salah menyandingkan kata-katamu tadi."

"Apa maksudmu?" Dia keheranan.

"Bukankah suci itu tanpa dosa, tak bernoda. Sedang perempuan itu, maksudku, itu bukan kata atau sebutan yang tepat." Aku melanjutkan, "Kau seharusnya menggunakan kata perawan--perawan suci. Menurutku, itu baru sandingan yang benar."

Dia tertawa. Seolah-olah ada bagian dari kata-kataku tadi yang lucu.

"Kenapa? Apanya yang lucu?"


"Tentu saja kau. Kau ini lucu. Apa suci itu harus terus-menerus dikaitkan dengan perawan?"

"Aku kira memang seperti itu. Bukankah itu memang sudah seharusnya?"

"Jadi kalau kukatakan, apakah menurutmu seorang gadis yang masih perawan itu suci, apa itu berarti dia benar-benar suci?"

Mulutku seketika itu pula terkunci. Aku tak bisa menjawab.

Tidak ada komentar: