Sabtu, 27 November 2010

Tea Bag vs Teh Seduh Asli Ribet

Akhir-akhir ini entah kenapa gue nggak suka minum tea bag, selain setelah tahu sendiri tea bag itu seperti apa, lagi gue udah punya idaman teh baru. Kalau belum tahu tea bag itu seperti apa, ya tea bag itu seperti teh-teh sachet yang ada dalam kantong kecil dan bertali, biasanya sering kalian minum tiap pagi waktu sarapan, siang-siang sewaktu hujan, sore, atau malam sebelum tidur. Sebenarnya gue memang penikmat teh, walau tidak termasuk dalam kategori maniak sih. Penikmat dan maniak kan pengertiannya beda kan. Hehehe…

Sekedar info, sebelumnya gue juga sama seperti kalian. Sukanya minum tea bag dan berpikir kalau teh itu ya tea bag. Tapi setelah kejadian itu, gue mulai suka minum teh yang non-tea bag atau kalau gue sebut sebagai daun teh asli ribet. Kenapa gue bilang daun teh asli ribet, karena memang seperti itu. Kita bisa langsung liat dauh tehnya, bahkan batang daun dan tulang daun tehnya yang nggak digiling secara halus. Pokoknya bagi gue yang penikmat teh, menimbulkan sensasi tersendiri waktu minum tehnya hangat-hangat, dan tiba-tiba ada tulang daun teh nyelip ke bibir gue. Hehehe... mantapp!!


Nah sekarang gue ceritain kejadian yang bikin gue milih daun teh asli ribet daripada tea bag. Waktu itu, malam hari kalau nggak salah, persediaan tea bag gue sudah habis. Singkat kata, waktu di mini market mau nyari tea bag yang biasa gue minum terus masukin ke keranjang belanjaan, tepat di samping bawah sebelah kirinya langsung gue liat bungkus teh gede dengan kemasan warna coklat mirip pembungkus buku gue waktu masih SMP. Hahaha... jadi inget masa-masa itu. Apalagi waktu liat tulisan gede di kemasannya (nama produknya lucu lagi) tanpa embel-embel gambar hasil scan seperti tea bag, gue langsung berpikir begini, “Ini yang jual bener-bener mau laku nggak sih jualannya. Kok minimalis gini. Mana ada yang mau beli?”

Nah karena penasaran, gue ambil deh tuh kemasan gedenya terus gue baca-baca tulisan di belakangnya.


EXTRA HARUM
BERMUTU TINGGI
-----------------------------------------
Menyegarkan badan & tenangkan fikiran

Teh ini dibuat dari bahan pilihan No. 1
Diolah menurut cara tradisionil


Pantes aja kemasannya minimalis, pengolahannya aja masih tradisionil. Dan waktu gue cium wangi tehnya, ternyata bukan cuma aroma the lho, tapi juga ada aroma bunga melati (emang tea bag juga ada aroma seperti itu tapi yang ini, asli, beda banget aromanya). Wah jadi kembali waktu masih SD, waktu nyokap gue bikinin teh yang masih disaring dengan saringan teh tiap pagi dan beraroma melati yang sama. I really miss that moment, anyway.

Wah semakin penasaran deh tuh gue buat nyobain gimana rasa dan kualitas daun tehnya. Walhasil, setelah dilema antara milih tea bag atau teh yang satu itu, akhirnya gue letakin lagi deh tuh tea bag. Selain karena gue mau nyoba teh yang baru dan ngulang pengalaman minum teh gue lagi sewaktu masih SD, gue juga pernah denger kalau tea bag itu dibuat dari sisa-sisa daun the (kualitas jelek) yang mau di import ke luar negeri. Berarti selama ini gue minum daun teh sisa dong. Sama aja kalau gue bilang, gue minum teh kualitas rendahan. Bah, macam mana pula produsen teh gede itu, masa bangsa sendiri dikasih minum teh yang kualitasnya jelek sih. Aneh deh negara ini.

Dan setelah sampai di kosan dan mencicipi tehnya, eh ternyata enak juga. Malah enak banget (menurut gue) dibandingkan tea bag. Kalau nggak percaya, cobain aja sendiri deh. Hehehe... tapi bagi yang nggak mau repot misahin daun-daun teh ama batang-batang daun tehnya waktu diseduh, nggak terlalu disarankan. J sekali lagi, ini kan tergantung selera.

Dan inilah foto kemasan teh itu (bukan promosi ya J), eits… jangan pada ketawa ya

Teh Seduh Asli Ribet 1

Teh Seduh Asli Ribet 2


Tidak ada komentar: